Hidup di ibu kota memang bukanlah hal yang
mudah, karena setiap orang yang ingin mendapatkan pekerjaan yang layak harus
memiliki keahlian khusus untuk dapat dipertukarkan dengan uang untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Kesulitan inilah yang dihadapi oleh para para pementas
kuda lumping di kawasan Kota Tua, Jakarta Utara. Para pementas ini hanya dapat
mengharapkan sedikit kepedulian dari para penonton yang dengan suka rela memberikan sedikit
uang receh mereka ketika pertunjukan ini berlangsung. Untuk dapat menghasilkan uang lebih banyak, para pementas ini berusaha menarik perhatian penonton dengan cara yang
tidak biasa, yaitu dengan menjadikan anak-anak di bawah umur sebagai pementas
yang akan diperintahkan untuk melakukan berbagai atraksi yang sebenarnya tidak
sesuai dengan usia mereka dan mengalami tindak kekerasan yang diharapkan akan mengundang tawa dari para penonton. Hal ini tentulah sangat menyedihkan, karena anak-anak itu
seharusnya dapat bermain bersama teman-teman mereka, namun justru harus ikut
membanting tulang bersama orang tua mereka. Satu hal lagi yang membuat hati
semakin miris melihat semua hal ini, yaitu ekspresi penonton yang terlihat
tidak terganggu dengan pertunjukan yang tersaji di hadapan mereka dan justru
menganggap semua ini sebagai hal yang lucu dan menghibur.
Maret, 2012
No comments:
Post a Comment